www.lensautama.id – Jakarta, setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat. Penutupan ini terjadi pada perdagangan yang berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025, dengan indeks berakhir naik 0,52% ke posisi 6.900,93.
Nilai transaksi di bursa saham terbilang cukup rendah, mencapai Rp7,50 triliun. Total saham yang diperdagangkan mencapai 14,82 miliar dalam 885.797 kali transaksi yang berlangsung hari itu.
Sejumlah saham mengalami apresiasi, dengan 257 saham naik, sementara 306 saham mengalami koreksi, dan 226 saham stagnan. Meski demikian, penjualan bersih oleh investor asing mencapai Rp593,09 miliar di seluruh pasar.
Dari total jual, sebanyak Rp271,45 miliar terjadi di pasar reguler, sementara Rp321,64 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Meskipun demikian, terdapat beberapa saham yang tetap menarik minat investor asing.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, berikut adalah daftar net foreign buy yang terjadi pada perdagangan hari itu!
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp170,22 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp105,91 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) – Rp39,04 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) – Rp33,11 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) – Rp32,37 miliar
- PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) – Rp23,52 miliar
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) – Rp23,40 miliar
- PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) – Rp20,38 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) – Rp12,19 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) – Rp10,89 miliar
Analisis Pergerakan IHSG dalam Beberapa Hari Terakhir
IHSG mencatatkan pergerakan yang fluktuatif dalam beberapa hari terakhir. Penutupan di zona merah selama empat hari berturut-turut menunjukkan adanya tekanan pasar yang signifikan.
Investor nampaknya waspada terhadap berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi pasar domestik. Selain itu, ketidakpastian global turut menjadi pertimbangan dalam strategi investasi para pelaku pasar.
Adanya prospek perekonomian yang belum sepenuhnya positif juga berkontribusi. Investor pun mengamati perkembangan selanjutnya untuk menentukan arah investasi yang lebih bijaksana.
Setelah penutupan yang positif pada hari Senin ini, harapan muncul bahwa IHSG akan kembali ke jalur penguatan. Hal ini menjadi momen penting bagi investor untuk melakukan evaluasi strategi portofolio mereka.
Dampak Penjualan Bersih oleh Investor Asing
Penjualan bersih yang dilakukan investor asing tentunya membawa dampak besar bagi pergerakan IHSG. Dengan total penjualan mencapai Rp593,09 miliar, ini menunjukkan adanya ketidakpastian dari sisi investor asing.
Investor asing biasanya menjadi penentu psikologi pasar. Ketika mereka menjual dalam jumlah besar, ada kekhawatiran yang muncul di kalangan investor lokal yang kalang kabut untuk menjual sahamnya.
Namun, meski di tengah penjualan tersebut, terdapat saham-saham yang masih diminati oleh investor asing. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua sektor terdampak negatif dari penjualan ini.
Saham yang tetap diminati menunjukkan adanya potensi yang baik. Investor pun perlu melakukan analisis mendalam untuk mencari peluang dari sekian banyak saham yang beredar di pasar.
Peluang Investasi di Tengah Ketidakpastian
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakpastian di pasar memberikan tantangan tersendiri bagi investor. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan.
Memilih saham yang memiliki fundamental kuat menjadi salah satu strategi yang bisa diterapkan. Di saat pasar bergejolak, pilihan investasi yang tepat sangat menentukan hasil yang akan didapat.
Berdasarkan daftar net foreign buy, ada beberapa saham yang menunjukkan potensi pertumbuhan. Saham-saham ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam menentukan langkah investasi selanjutnya.
Merefleksikan performa saham yang dimiliki, investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi lebih jauh atau sebaliknya. Pemantauan terus-menerus akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam menavigasi kondisi pasar yang dinamis.