www.lensautama.id – Jakarta, di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Wakil Presiden menggarisbawahi pentingnya keterlibatan generasi muda sebagai pencipta, bukan hanya pengguna. Saat mengunjungi SMP Labschool Jakarta, Gibran Rakabuming menyampaikan pesan ini sebagai pendorong literasi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan.
Dalam sesi motivasi yang dihadiri sekitar 200 siswa, sang Wapres menekankan bahwa penguasaan AI dan coding harus menjadi prioritas. Dia berpesan agar anak-anak tidak hanya tergantung pada teknologi, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
“Anak-anak boleh menggunakan tools AI, tetapi harus tetap kritis dalam menghadapi informasi,” tambah Wapres. Pesan ini penting di era di mana informasi mudah didapatkan, namun pemahaman yang tepat tetap diperlukan.
Pentingnya Keterampilan Kecerdasan Buatan di Era Digital
Keterampilan kecerdasan buatan menjadi sangat relevan di dunia pendidikan saat ini. Wapres mengingatkan bahwa teknologi tidak hanya memfasilitasi proses pembelajaran, tetapi juga mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Dengan berbagai aplikasi AI di berbagai bidang, siswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal. Integrasi coding dalam kurikulum merupakan langkah awal untuk membangun pemahaman akan algoritma dan logika yang ada di balik AI.
Melalui penguasaan keterampilan ini, generasi muda dapat bersaing di tingkat global. Wapres berpendapat bahwa investasi dalam pendidikan dan teknologi harus diprioritaskan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Peran Etika dalam Penggunaan Teknologi
Gibran juga menegaskan pentingnya etika dalam penggunaan AI. Ia mengingatkan para siswa bahwa meskipun teknologi memudahkan, penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif.
Dalam konteks ini, pendidikan moral perlu diintegrasikan dalam pembelajaran teknologi. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat menggunakan teknologi dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Wapres berharap agar para guru dapat memberikan pendampingan dalam pemelajaran AI, sehingga siswa tidak hanya paham cara menggunakan, tetapi juga memahami konsekuensi di balik penggunaan teknologi.
Perluasan Akses Pendidikan untuk Semua
Wapres juga menyoroti perlunya kolaborasi antar pihak dalam memajukan pendidikan. Dalam kunjungannya, ia menyatakan harapan agar program pelatihan AI menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk daerah tertinggal.
Selain itu, dukungan dari sektor swasta juga sangat diharapkan. Komitmen seperti yang ditunjukkan oleh sejumlah perusahaan teknologi sangat penting dalam memperkuat kapasitas pendidikan di Indonesia.
Melalui fondasi yang kuat, generasi muda diharapkan dapat memperoleh akses yang sama dalam pendidikan yang berkualitas. Wapres menekankan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam transisi menuju era digital ini.