www.lensautama.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium mereka dari 275 ribu ton menjadi 900 ribu ton hingga tahun 2028. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya permintaan aluminium di pasar domestik yang mencapai 1,1 juta ton per tahun. Dengan meningkatnya kapasitas produksi, Inalum berharap Indonesia dapat menciptakan swasembada aluminium.
Direktur Utama PT Inalum, Melati Sarnita, menekankan pentingnya aluminium sebagai mineral kritis di seluruh dunia. Dalam rangka mendukung tujuan tersebut, perusahaan berencana untuk menambah kapasitas produksi di smelter yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat.
Melati menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas ini merupakan bagian dari strategi lebih besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bersaing secara global. Oleh karena itu, mereka berupaya untuk memastikan keberhasilan proyek ini dan merespons perubahan dinamika pasar.
Proyek SGAR Fase 2 untuk Meningkatkan Produksi Alumina
Saat ini, Inalum tengah fokus pada percepatan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 2 yang akan menjadi pengembangan dari fase 1 yang sudah ada. Proyek ini terletak di Mempawah, Kalimantan Barat, dan ditargetkan untuk segera dimulai agar bisa beroperasi tepat waktu.
Dengan beroperasinya fase 2 ini, produksi alumina domestik diharapkan dapat meningkat hingga 2 juta ton per tahun. Fase 1 sendiri telah memiliki kapasitas produksinya sebesar 1 juta ton, jadi ada potensi yang signifikan untuk mendukung kebutuhan industri dalam negeri.
“Target MIND ID adalah untuk menyelesaikan fase kedua tahun ini, sehingga pada tahun 2028, produksi alumina kita bisa mencapai 2 juta ton,” ungkap Melati. Pencapaian ini diharapkan dapat mengatasi ketergantungan pada impor alumina yang selama ini mengkhawatirkan.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Industri Aluminium
Peningkatan kapasitas produksi aluminium dan alumina tidak hanya berdampak positif pada perusahaan, tetapi juga ekonomi secara keseluruhan. Dengan memiliki sumber daya aluminium yang melimpah, Indonesia dapat mendorong pertumbuhan industri dan menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, adanya proyek baru ini juga diharapkan mampu menarik investasi asing yang dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Pengembangan industri hilir juga menjadi prioritas, sehingga produk aluminium yang lebih bernilai dapat dihasilkan.
Melati menambahkan bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pihak terkait lainnya. Dengan kerjasama yang solid, tujuan swasembada aluminium akan lebih mudah dicapai.
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Lingkungan dalam Proyek
Proyek pengembangan industri aluminium tidak lepas dari tantangan terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan. PT Inalum berkomitmen untuk menjalankan praktik terbaik dalam hal pengelolaan lingkungan. Perusahaan telah menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam operasi mereka.
Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan menjadi fokus utama dalam setiap fase pembangunan proyek. Inalum juga melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sambil tetap memenuhi target produksi yang ditetapkan.
Selain mitigasi risiko lingkungan, Inalum memahami bahwa keberlanjutan harus menjadi bagian dari visi jangka panjang mereka. Investasi dalam teknologi bersih diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Persiapan Menyambut Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, PT Inalum siap menghadapi tantangan di masa depan. Masyarakat luas juga berharap agar industri aluminium bisa berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Proyek-proyek yang dilaksanakan saat ini akan menjadi fondasi untuk pertumbuhan yang lebih besar ke depan. Oleh karena itu, analisis pasar yang menyeluruh dan adaptasi terhadap dinamika industri menjadi kunci kesuksesan.
Melati mengingatkan bahwa persaingan akan semakin ketat, dan investasi dalam inovasi serta pengembangan SDM harus tetap menjadi prioritas. Inalum percaya bahwa dengan langkah yang tepat, masa depan industri aluminium Indonesia akan lebih cerah.