www.lensautama.id – Konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Iran membuat nama Israel kembali mencuat di berbagai media internasional. Namun, di balik ketegangan ini, ada sosok menarik yang muncul dari dunia judinya, yaitu Miriam Adelson, seorang wanita asal Israel dengan kekayaan yang luar biasa.
Miriam Adelson, yang sebelumnya berprofesi sebagai dokter, kini dikenal sebagai ‘ratu judi dunia’. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 34,5 miliar, setara dengan Rp 521 triliun, menjadikannya salah satu wanita terkaya di planet ini.
Karir Adelson di industri perjudian tidak dimulai dari nol, melainkan sebagai pewaris harta dari suaminya, Sheldon Adelson, yang merupakan pendiri Las Vegas Sands. Dengan harta warisan yang melimpah, Adelson kini menduduki peringkat ke-53 di daftar orang terkaya dunia.
Miriam Adelson, seorang lulusan Sackler Medical School di Tel Aviv University, tidak hanya fokus pada industri judi. Ia dan suaminya juga mendirikan klinik untuk membantu orang-orang yang terjebak dalam kecanduan, baik kecanduan judi maupun kecanduan internet.
Klinik tersebut, yang dikenal sebagai Sheldon G. Adelson Clinic, berfokus pada bantuan bagi individu yang menjalani ketergantungan. Dengan pengetahuannya sebagai dokter, Miriam menggunakan metode pengobatan berbasis Opioid untuk membantu meredakan rasa kecanduan.
Miriam Adelson: Dari Dokter Menjadi Raja Judi
Seiring waktu, posisi Miriam Adelson semakin kuat dalam industri perjudian global. Ia kini memiliki lebih dari setengah dari kerajaan judi yang terdaftar di Bursa Efek New York, serta beberapa kasino yang beroperasi di Singapura dan Makau.
Kekayaan yang dimilikinya jelas menambah daya tarik pribadi dan profesionalnya. Salah satu nama terkenal yang tertarik padanya adalah Donald Trump, pebisnis sekaligus Presiden Amerika Serikat ke-45.
Adelson sangat berperan dalam kampanye Trump, menjadi penyumbang utama bagi kedua kali pencalonan presiden Donald Trump, baik di tahun 2016 maupun 2020. Total sumbangan yang dikeluarkan mencapai lebih dari US$ 218 juta, menjadikannya donor politik terbesar di Amerika Serikat.
Kiprahnya tidak hanya berfokus pada politik dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Dengan perhatian khusus pada Israel, Adelson mendonasikan sejumlah besar uang untuk kepentingan publik, termasuk menerbitkan surat kabar Israel, Hayom.
Melalui kegiatan filantropis, Miriam berupaya memperkuat posisi dan keberadaan komunitas Yahudi di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berkecimpung dalam bisnis, tetapi juga memiliki komitmen untuk memajukan masyarakatnya.
Perjalanan Hidup dan Keluarga Miriam Adelson
Miriam Adelson lahir di Israel dan menjalani pendidikan kedokteran di universitas terkemuka. Perjalanan karirnya dimulai sebagai dokter, tetapi hingga bertemu Sheldon, hidupnya mengalami perubahan drastis.
Sheldon Adelson, suaminya, bukan hanya seorang pebisnis sukses, tetapi juga dikenal sebagai seorang inovator dalam industri kasino. Keduanya membangun kehidupan bersama yang berpusat di seputar bisnis judi, namun tetap menjadi perhatian di bidang kesehatan.
Hubungan mereka bukan hanya sebatas pernikahan, tetapi juga kemitraan dalam bisnis dan proyek sosial. Klinik yang mereka dirikan menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan mental dan fisik masyarakat.
Kepergian Sheldon pada tahun 2021 meninggalkan warisan yang besar bagi Miriam, baik dari segi finansial maupun visi. Ia kini bertekad untuk meneruskan misi suaminya dalam pelayanan dan bisnis sambil menjaga nama baik mereka di industri.
Dalam usia 78 tahun, Miriam tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi keterlibatannya di bidang bisnis judi dan kegiatan filantropis. Ia tetap aktif dan menjadi inspirasi bagi banyak wanita di seluruh dunia.
Miriam Adelson dan Dampaknya di Luar Industri Judi
Di luar industri perjudian, Miriam juga terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan kemanusiaan. Ia menyokong berbagai inisiatif yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan, terutama yang berfokus pada masyarakat Yahudi.
Melalui yayasan yang didirikannya, Adelson menggalang dana untuk berbagai proyek sosial. Ia percaya bahwa kekayaan yang dimiliki harus digunakan untuk kemaslahatan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi.
Adelson juga terlibat dalam kegiatan yang mendukung inovasi medis, kemanusiaan, dan pemberdayaan perempuan. Dengan segala kegiatan tersebut, ia berupaya memberi dampak positif dan mempengaruhi masyarakat ke arah yang lebih baik.
Tindakan filantropisnya tidak hanya terbatas pada Israel, tetapi juga meluas ke berbagai negara. Ia dikenal sebagai pendukung gerakan yang membantu mereka yang kurang beruntung, baik secara finansial maupun sosial.
Dengan semua capaian tersebut, Miriam Adelson menunjukkan kepada dunia bahwa seorang wanita dapat meraih kesuksesan hebat dalam bidang yang didominasi oleh pria, sekaligus memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.