www.lensautama.id – Film terbaru Jurassic World: Rebirth menampilkan aktris Scarlett Johansson sebagai pemeran utama, membawa nafas baru ke waralaba yang sempat dipandang negatif setelah dua film sebelumnya. Dengan semangat yang lebih cerah, film ini berupaya menyajikan suatu cerita yang lebih menghibur dan solid.
Disutradarai oleh Gareth Edwards dan ditulis oleh David Koepp, film ini menawarkan pendekatan yang berbeda. Dengan kembali ke konsep awal, narasi baru ini berupaya menghilangkan kerumitan yang ada dalam dua film sebelumnya, menghadirkan pengalaman menonton yang lebih segar bagi penonton.
Kembali ke Cerita Awal Dinosaurus dan Manusia
Dilatarbelakangi masa kini, cerita mengisahkan bahwa dinosaurus pernah hidup dan berkembang biak berdampingan dengan manusia. Namun, dengan hampir punahnya spesies ini, sisa-sisa dinosaurus kini hanya dapat ditemukan di pulau fiktif bernama Île Saint Hubert di Karibia.
Di pulau tersebut, sebuah korporasi besar mengidentifikasi potensi darah dinosaurus sebagai kunci obat yang bisa sangat menguntungkan. Martin Krebs, seorang eksekutif farmasi yang diperankan Rupert Friend, bertugas mengirim tim khusus untuk mengambil sampel darah dari berbagai jenis dinosaurus, memperlihatkan sisi korporasi yang seringkali digambarkan negatif dalam film-film lain.
Pemimpin dari misi ini adalah Zora Bennett, yang diperankan oleh Scarlett Johansson, dengan dukungan dari Dr. Henry Loomis, seorang ilmuwan berkacamata yang diperankan Jonathan Bailey. Mereka ternyata tidak sendirian dalam misi berbahaya ini; ada Mahershala Ali yang berperan sebagai kapten kapal bernama Duncan Kincaid.
Perjalanan yang Dipenuhi Ketegangan dan Jenaka
Selama perjalanan misi, tim ini mendapatkan tantangan yang tidak terduga dan bertemu sebuah keluarga yang dipimpin oleh Reuben Delgado. Interaksi unik ini menambahkan elemen kekeluargaan dalam plot dan mengangkat suasana, memberikan warna pada cerita yang mencekam.
Seperti film-film Jurassic sebelumnya, penonton akan kembali disuguhi momen-momen penuh ketegangan. Salah satu momen klasik adalah ketika karakter mendengar suara misterius di belakangnya, lalu berbalik dan menemukan dinosaurus yang menakutkan, menambah adrenaline bagi penonton.
Film ini juga tidak ketinggalan menampilkan karakter petugas keamanan yang terlalu percaya diri, yang tentu saja mendapatkan nasib buruk. Karakter ini menjadi simbol dari kesombongan yang sering muncul dalam cerita-cerita aksi dan petualangan turun temurun.
Kimia Antara Karakter dan Humor yang Menghibur
Salah satu daya tarik film ini adalah chemistry antara Zora yang diperankan Scarlett Johansson dan Dr. Loomis yang diperankan Jonathan Bailey. Hubungan mereka tampak menarik dan menghibur, mengingatkan penonton pada ketertarikan Natasha Romanoff terhadap Dr. Bruce Banner di film sebelumnya.
Bailey tampil berbeda dari perannya dalam panggung teater, namun tetap membawa pesona tersendiri. Dr. Loomis melontarkan komentar yang menunjukkan betapa tidak terduganya evolusi, di mana dinosaurus yang dianggap ‘bodoh’ mampu bertahan selama 165 juta tahun sementara manusia baru ada selama 300 ribu tahun.
Dengan menyuntikkan elemen humor yang segar, film ini berhasil meringankan suasana di antara ketegangan yang dihadirkan. Momen-momen humor ini menjadi pelengkap yang pas untuk menyelaraskan nuansa film selama perjalanan yang penuh risiko.
Paduan Antara Ketegangan dan Keceriaan dalam Satu Paket
Meskipun film ini tidak menghadirkan sesuatu yang benar-benar revolusioner, Jurassic World: Rebirth memiliki kemampuan untuk membuat penontonnya merasa terhibur. Dengan pengolahan gaya storytelling ala Spielberg, serta momen-momen aksi yang mendebarkan dan humor yang cerdas, film ini berhasil menciptakan pendekatan naratif yang lebih ringan.
Beberapa elemen pemasaran produk dalam film terkadang terkesan mencolok, tetapi tidak mengurangi kepuasan menonton. Dengan alur cerita yang lebih percaya diri, film ini berhak untuk jadi penutup yang menghormati sekuel Jurassic World yang telah ada sebelumnya.
Jurassic World: Rebirth memang menyajikan suatu pengalaman menonton yang menyenangkan, serta menjadi penutup bagi perjalanan panjang film-film dinosaurus ini, terutama bagi penggemar yang menunggu dengan penuh harapan. Seakan menegaskan, setiap akhir bisa menjadi awal baru yang lebih menarik untuk dijelajahi.