www.lensautama.id – Sejumlah anak di Gaza yang menjadi korban konflik memperoleh bantuan prostetik dari sebuah perusahaan inovatif yang berbasis di Pakistan. Perusahaan tersebut, yang bernama Bioniks, telah beroperasi sejak tahun 2021 dan kali ini menyalurkan dukungan dengan menyediakan lengan prostetik untuk anak-anak yang mengalami kehilangan anggota tubuh akibat serangan.
Bioniks telah merancang lebih dari seribu lengan prostetik, namun pengiriman ini menjadi yang pertama kali ditujukan untuk anak-anak pengungsi dari Gaza. Proses pembuatan prostetik ini melibatkan pengambilan gambar dengan alat digital dari berbagai sudut untuk memastikan akurasi dalam pembuatan model 3D yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dua di antara anak-anak tersebut, Sidra Al Bordeen berusia delapan tahun dan Habebat Allah yang baru berusia tiga tahun, menjadi pengguna pertama dari produk prostetik Bioniks. Sidra harus kehilangan lengannya, sementara Habebat mengalami kehilangan kedua lengan dan kakinya, hasil dari peristiwa tragis di Gaza.
Kisah Dua Anak Gaza yang Menerima Pembantu Prostetik
Selama proses pemasangan, kedua anak tersebut melakukan konsultasi secara jarak jauh serta sesi pemasangan virtual yang berlangsung selama beberapa hari. CEO Bioniks, Anas Niaz, bahkan terbang ke Amman untuk melakukan pengiriman prostetik ini langsung kepada anak-anak yang kini menjadi pengungsi.
Mengerti tantangan emosional yang dihadapi anak-anak tersebut, Bioniks berupaya untuk membuat prostetik yang lebih dapat diterima. Dengan menambahkan elemen karakter fiksi populer seperti Iron Man dan Elsa dari Disney, mereka harap dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan bersemangat menggunakan alat tersebut.
Biaya pembuatan prostetik Bioniks cukup terjangkau dibandingkan dengan produk serupa yang ada di pasaran, hanya sekitar USD 2.500, sementara produk dari negara lain bisa mencapai USD 10.000 hingga USD 20.000. Meskipun prostetik ini tidak secanggih produk luar negeri, tetap memiliki fungsionalitas yang baik untuk anak.
Pengembangan dan Tujuan Masa Depan Bioniks
Menurut Anas Niaz, proses pembuatan prostetik ini termasuk dalam kategori inovasi tinggi yang dapat diakses melalui teknologi. Dengan proses yang dilakukan secara jarak jauh, mereka berharap memberikan kemudahan bagi pengguna di berbagai belahan dunia, termasuk daerah yang terdampak konflik lain seperti Ukraina.
Salah satu tantangan utama saat ini adalah banyak prostetik yang dirancang untuk orang dewasa, sehingga anak-anak di zona perang jarang mendapatkan akses atau penggantian yang diperlukan ketika mereka tumbuh. Niaz menyatakan bahwa perusahaannya berupaya mencari sumber dana agar penggantian prostetik untuk anak-anak tersebut dapat dilakukan di masa depan dengan biaya terjangkau.
Dia menjelaskan bahwa hanya beberapa bagian dari prostetik yang perlu diganti, sementara komponen lainnya masih dapat digunakan ulang untuk anak-anak lain. Ini adalah langkah yang diharapkan dapat menghemat biaya dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Tantangan dalam Penerimaan Prostetik di Kalangan Anak-Anak
Tantangan penerimaan prostetik di kalangan anak-anak bukan hanya soal kecanggihan teknologi, tetapi juga bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan alat bantu tersebut. Karakter fiksi yang disematkan pada prostetik menjadi alat bantu yang penting dari sisi emosional bagi pengguna muda.
Proyek seperti yang dilakukan oleh Bioniks menunjukkan potensi untuk mengubah hidup banyak anak yang terjebak dalam konflik bersenjata. Selain itu, mereka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya dukungan psikologis dan sosial bagi korban yang mengalami kehilangan anggota tubuh.
Keberadaan perusahaan ini menjadi harapan baru di tengah ketidakpastian dan kesakitan akibat konflik berkepanjangan. Dengan inovasi dan kepedulian, banyak anak berpeluang untuk menatap masa depan yang lebih baik dengan bantuan prostetik yang lebih terjangkau.