www.lensautama.id – Di dunia sepak bola, tidak semua pemain mendapatkan kekayaan dari gaji mereka di lapangan. Banyak di antara mereka yang berhasil mengumpulkan harta benda luar biasa dari berbagai sumber, termasuk kontrak iklan yang menggiurkan, warisan kerajaan, dan usaha pribadi yang sukses.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun banyak pesepak bola yang akan termasuk dalam kategori “crazy rich” di industri ini. Beberapa dari mereka meraih kesuksesan luar biasa setelah pensiun dari lapangan, seperti mantan pemain Arsenal, Mathieu Flamini, yang kabarnya telah menjadi miliarder melalui bisnis biokimia meskipun ia membantah angka kekayaannya yang beredar di media.
Laporan terbaru telah mengidentifikasi setidaknya tiga nama pemain sepak bola, baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun, yang layak mendapat perhatian khusus dalam daftar miliarder ini:
Menggali Kekayaan Pesepak Bola dari Berbagai Sumber
Pesepak bola tidak hanya mengandalkan gaji dari klub, tetapi banyak yang memanfaatkan peluang bisnis untuk menambah pendapatan. Kontrak iklan dan endorsement telah menjadi ladang subur bagi banyak bintang yang ingin memperluas jangkauan finansial mereka.
Para pemain aktif seringkali memiliki tawaran yang sangat menggiurkan dari perusahaan-perusahaan besar. Ini menjadikan mereka tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai influencer dengan kemampuan untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.
Kekayaan ini sering kali dipadukan dengan investasi cerdas di bidang real estate, teknologi, atau startup yang berkembang. Dengan strategi yang tepat, banyak yang berhasil meninggalkan jejak yang lebih besar lagi, bahkan setelah pensiun.
Pemain Sepak Bola yang Menjadi Jutawan Melalui Warisan
Selanjutnya, kita tidak bisa mengabaikan sosok pemain yang kekayaannya berasal dari warisan. Misalnya Faiq Bolkiah, seorang pemain berbakat asal Brunei yang merupakan bagian dari keluarga kerajaan. Dengan latar belakang ini, status finansialnya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Diwarnai dengan ketenangan dan kedewasaan, Faiq mengisyaratkan bahwa meskipun dia memiliki kekayaan yang besar, pilihannya untuk terus fokus pada sepak bola menjadi prioritas utama. Ia menginginkan agar pencapaian olahraga dan dedikasinya menjadi penilaian lebih daripada latar belakangnya yang glamor.
Faiq adalah contoh nyata bagaimana latar belakang keluarga bisa memberikan keuntungan, namun tetap memerlukan kerja keras di lapangan. Keberhasilannya memainkan peran penting dalam menyeimbangkan kekayaan dan semangat bertanding yang tulus.
Seluk Beluk Bisnis Pasca Pensiun bagi Pesepak Bola
Setelah pensiun, berbagai eks-pemain menemukan cara inovatif untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka. Louis Saha, mantan striker Prancis, adalah salah satu contohnya. Usai menuntaskan karier sepak bolanya, ia mendirikan AxisStar, sebuah platform media sosial yang menghubungkan atlet dengan merek.
Bisnis yang dia jalankan menunjukkan bahwa pengalaman di lapangan dapat diterjemahkan menjadi keterampilan bisnis yang sukses. Dengan valuasi yang melampaui £4 miliar, Saha telah membuktikan bahwa investasi waktu dan pemikiran yang tepat bisa menghasilkan cuan yang berlipat.
Selain itu, Saha terus terlibat dalam dunia sepak bola, tidak hanya sebagai komentator; ia memberikan wawasan yang berharga tentang industri ini. Hal ini menunjukkan bagaimana para atlet tetap memiliki koneksi yang erat dengan dunia yang mereka tinggalkan.