Jakarta – Program swasembada pangan yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang nyata, sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo. Salah satu langkah strategisnya adalah penyuntikan modal kepada tiga perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pangan. Melalui langkah ini, pemerintah berharap untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di tanah air.
Tiko, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara akan berperan aktif dalam mendukung tiga BUMN tersebut, yaitu PT Indra Karya (Persero) yang kini bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara, PT Yodya Karya yang telah berubah menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Virama Karya yang menjadi Agrinas Jaladri Nusantara.
Namun, untuk bisa mendapatkan suntikan dana yang diperlukan, Tiko menekankan pentingnya rencana bisnis yang solid dari ketiga perusahaan tersebut. “Kami berharap mereka dapat menghadirkan rencana bisnis jangka panjang yang jelas,” jelasnya. Rencana ini diharapkan segera disampaikan agar dapat bekerja sama dengan Danantara dalam memberikan modal yang diperlukan untuk pengembangan.
Lebih lanjut, Tiko menyatakan bahwa dana yang disuntikkan akan digunakan untuk memfasilitasi program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan adanya harapan yang besar terhadap kontribusi BUMN dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia.
Dari sisi pengelolaan, meskipun Danantara akan mengendalikan semua BUMN tersebut, Tiko menegaskan adanya pengawasan yang ketat terhadap proses pembentukan susunan direksi dan komisaris di masing-masing perusahaan. “Kementerian BUMN akan terus melakukan pengawasan terhadap tata kelola di manajemen, termasuk di bagian komisaris dan komite audit,” ujarnya.
Langkah ini adalah bagian dari strategi lebih luas untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak sia-sia dan dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. Dalam konteks ini, tata kelola yang baik sangatlah penting untuk meminimalkan risiko dan memastikan alokasi sumber daya yang efisien.
Dengan suntikan modal ini, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh BUMN pangan. Investasi di sektor pangan bukan hanya sekadar menguntungkan dari segi finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, diperlukan partisipasi aktif dari semua pihak terkait dalam menciptakan ekosistem yang mendukung bagi BUMN untuk berkembang. Semangat kolaborasi dan inovasi sangat penting untuk menciptakan sebuah sistem yang tangguh dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Selain itu, pendekatan berbasis data dan riset menjadi krusial dalam menyusun kebijakan serta strategi bisnis yang lebih baik di sektor pangan. Mengandalkan inovasi dan teknologi juga akan sangat membantu dalam mempercepat proses transformasi yang diinginkan.
Singkatnya, dukungan terhadap BUMN pangan adalah langkah signifikan dalam perjalanan menuju swasembada pangan. Ini memerlukan kolaborasi yang erat antar pihak, serta komitmen dari semua pemangku kepentingan untuk terus bergerak maju demi cita-cita bersama menuju ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia.