Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan tanda pemulihan yang nyata. Hal ini tercermin dari pertumbuhan jumlah uang inti yang beredar dalam sistem perekonomian, atau yang dikenal sebagai base money (M0), yang meningkat pesat hingga mencapai angka sekitar 15%.
“Jika kita amati, base money ini mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu 15%. Sebelumnya, pertumbuhan ini sempat negatif, dan pada Januari hingga Februari tercatat berada di kisaran 5%. Dengan pertumbuhan uang seperti ini, jelas menunjukkan bahwa ekonomi kita sedang berjalan dengan baik,” ungkap Purbaya dalam sebuah acara di Jakarta.
Purbaya juga menjelaskan bahwa pertumbuhan dalam peredaran uang ini berkontribusi pada likuiditas yang ada dalam sistem perekonomian. Faktor pencetus utama dari prosesi ini adalah pelaksanaan berbagai program pemerintah yang mulai menunjukkan efek positif.
“Sejak Februari hingga Maret, program-program pemerintah mulai berjalan, sehingga uang yang beredar masuk ke dalam sistem yang memberikan dampak positif terhadap likuiditas,” tambahnya. Pertumbuhan base money ini memang menjadi indikator yang penting dalam memantau kesehatan ekonomi suatu negara.
Di samping itu, Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) yang mencakup berbagai komponen likuiditas. Pada Maret 2025, M2 mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% dibandingkan tahun lalu, mencapai total sekitar Rp9.436,4 triliun. Angka ini sangat relevan dalam menilai dinamika uang yang beredar dalam perekonomian kita.
Pertumbuhan ini tidak terlepas dari komponen-komponen yang menyertainya, di mana uang beredar sempit (M1) turut mengalami peningkatan sebesar 7,1% year on year, sementara uang kuasi tumbuh sebesar 3,0% year on year. Angka-angka ini menggambarkan stabilitas dan keberhasilan langkah-langkah yang telah diterapkan oleh pemerintah dalam upaya memperkuat perekonomian.
Keberhasilan pertumbuhan uang beredar ini tentunya tidak hanya berpengaruh pada aspek makro ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, menciptakan peluang kerja yang lebih baik, serta meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan demikian, pemulihan ekonomi yang berlangsung saat ini sangat diharapkan dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa pertumbuhan yang solid dalam peredaran uang menjadi sinyal positif bagi para investor dan pelaku pasar. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang lebih tinggi terhadap prospek ekonomi di masa mendatang. Para pelaku ekonomi perlu menjaga momentum ini agar perekonomian terus menunjukkan perkembangan yang berkelanjutan.