www.lensautama.id – Ternyata terlahir sebagai anak dari seorang selebriti tidak menjamin kehidupan yang sejahtera. Kisah Etta Ng Chok-lam, putri Jackie Chan, mengungkapkan betapa kerasnya kehidupan meski memiliki nama besar di dunia hiburan.
Etta, yang kini berusia 23 tahun, pernah terperangkap dalam kehidupan yang jauh dari kemewahan. Tinggal di Toronto, Kanada, dia bahkan terlihat mengantre untuk mendapatkan makanan gratis, berpakaian seperti tunawisma dan berjuang melawan stigma sosial yang mengikutinya.
Kehidupan Etta sangat kontras dengan ayahnya yang memiliki kekayaan bersih mencapai USD 400 juta. Meski Jackie Chan tengah menjalani proyek film bernilai jutaan dolar, tampaknya dia mengabaikan kebutuhan putrinya, meninggalkan Etta dalam kesulitan.
Kisah Latar Belakang Etta yang Menarik Perhatian
Etta lahir pada 19 November 1999, hasil dari hubungan Jackie Chan dan Elaine Ng Yi-lei, mantan model dan ratu kecantikan. Meski Jackie Chan telah mengakui kehadiran Etta, ia memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan Elaine setelah mengetahui kehamilan tersebut.
Keputusan Jackie Chan untuk memutuskan komunikasi dengan Elaine berdampak langsung pada Etta. Tanpa nama belakang ayahnya, Etta tumbuh tanpa dukungan finansial maupun emosional dari Jackie, yang tidak pernah berusaha untuk membantu membesarkan putrinya.
Dalam memoirnya, Jackie mengungkapkan penyesalan atas situasi tersebut, namun hal itu tampaknya tidak mengubah kenyataan bagi Etta yang selama ini terabaikan.
Kenyataan Hidup yang Pahit bagi Etta Ng
Pada tahun 2015, Etta menyatakan tidak ingin bertemu ayahnya, merasa tidak mengenal sosok Jackie Chan. Pernyataan ini menunjukkan betapa jauhnya hubungan antara mereka, meski dunia luar mengenalnya sebagai putri salah satu bintang film terbesar.
Dalam sebuah wawancara, Etta juga menekankan bahwa kemarahan bukanlah bagian dari perasaannya terhadap ayahnya. Meskipun Jackie Chan memiliki kekayaan yang melimpah, Etta nyatanya harus menghadapi kehidupan yang sulit tanpa dukungan dari orang tuanya.
Pengalaman pahit ini menyadarkan kita akan realitas kehidupan anak-anak selebriti yang tidak selalu bersinar. Etta menjalani hidupnya jauh dari kemewahan yang mungkin diasumsikan oleh banyak orang, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Perjuangan Etta di Tengah Homofobia dan Penolakan
Di tahun 2017, Etta secara terbuka mengaku sebagai lesbian. Pernyataan ini berujung pada penolakan dari keluarganya, yang mengaku memiliki pandangan homofobik. Hal ini menyebabkan Etta dan pasangan, Andi Autumn, harus mengalami hidup sebagai gelandangan.
Mereka merekam video yang berisi curhat tentang kehidupan mereka yang sulit, mengungkapkan bahwa mereka tidur di bawah kolong karena tidak mendapatkan dukungan dari pihak keluarga. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial bagi individu yang berada dalam keadaan tertekan.
Elaine, ibunya, menyebutkan adanya isu emosional yang dihadapi Etta. Ia berusaha mencari bantuan tetapi menghadapi kesulitan untuk menemukan tempat yang mau menerima mereka.
Ketidakpastian Finansial dan Pekerjaan Etta saat Ini
Kehidupan Etta dan Autumn terus berlanjut dengan tantangan keuangan yang serius. Mereka pernah diusir dari sebuah asrama karena tidak mampu membayar sewa. Ini menunjukkan betapa sulitnya situasi ekonomi mereka pasca mengungkapkan identitas seksual mereka.
Setelah mengalami berbagai kesulitan, Etta akhirnya kembali ke Kanada untuk memulai kehidupan baru. Saat ini, dia bekerja di sebuah restoran di Chinatown untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kisah Etta adalah gambaran nyata tentang bagaimana tidak semua anak selebriti mendapatkan kehidupan yang glamor. Meskipun Jackie Chan adalah sosok terkenal dan kaya, putrinya harus menghadapi kenyataan pahit yang jauh dari apa yang dibayangkan.