www.lensautama.id – CEO Apple, Tim Cook, secara terbuka membicarakan fokus perusahaannya dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dalam wawancara tersebut, ia menekankan bahwa investasi Apple dalam teknologi ini akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam waktu dekat.
Saat ini, Apple belum mengumumkan akuisisi besar atau langkah strategis yang mengesankan dalam laporan keuangan untuk kuartal kedua 2025. Menurut Cook, penting bagi perusahaan untuk tidak terjebak pada ukuran entitas yang diakuisisi, melainkan pada potensi untuk membantu mendorong pengembangan layanan AI.
“Kami selalu terbuka terhadap merger dan akuisisi yang dapat mempercepat peta jalan kami,” ujar Tim Cook, menegaskan komitmennya untuk berinovasi. Ia menambahkan bahwa fokus utama perusahaannya adalah pada peningkatan layanan dan teknologi yang dapat mendukung AI di masa depan.
Apple Bersiap untuk Mengakuisisi Perusahaan Kecil dalam AI
Sepanjang tahun ini, Apple telah melakukan akuisisi terhadap sekitar tujuh perusahaan, meskipun tidak semuanya berfokus pada AI. Tim Cook mengungkapkan bahwa perusahaan tidak selalu mengejar entitas besar, tetapi lebih pada inovasi yang dapat dihadirkan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan investasi kami secara signifikan dalam teknologi AI,” kata Cook. Momen kritis dalam peningkatan investasi tersebut terjadi pada kuartal Juni dan rencana untuk melanjutkannya pada kuartal September sangat ditunggu-tunggu.
Pada saat bersamaan, Apple sedang mengatur ulang struktur staf internalnya untuk lebih fokus pada inisiatif yang berkaitan dengan teknologi AI. Hal ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperkuat posisinya di pasar yang semakin kompetitif ini.
Selain akuisisi, Apple juga mempertimbangkan model investasi yang lebih fleksibel. Kepala Keuangan Apple, Kevan Parekh, menjelaskan bahwa perusahaan akan memadukan sistem yang ada dengan mitra untuk menekan biaya operasional. Ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan yang didorong oleh inovasi terkini dalam AI.
Pendapatan Apple Meningkat Signifikan di Kuartal II 2025
Apple mencatatkan pendapatan mencapai US$94,04 miliar pada kuartal kedua 2025, meningkat hampir 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini jauh melampaui proyeksi analis yang memperkirakan pendapatan sebesar US$89,54 miliar.
Laba per saham Apple juga menunjukkan angka positif, mencapai US$1,57, yang melebihi estimasi pasar sebesar US$1,43. Hal ini mencerminkan kekuatan dan daya tarik produk-produk Apple di mata konsumen saat ini.
Tim Cook mengindikasikan bahwa ada jeda pembelian yang dipercepat oleh konsumen untuk menghindari tarif yang mungkin berlaku, yang berkontribusi pada lonjakan penjualan. Pengakuan ini menunjukkan hubungan antara kebijakan tarif dan perilaku konsumen yang cerdas.
Penjualan iPhone, produk utama Apple, membawa kontribusi signifikan dengan angka US$44,58 miliar, melonjak 13,5% dibandingkan tahun lalu. Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, loyalitas pelanggan terhadap iPhone tetap kuat.
Strategi Apple Menghadapi Tantangan Tarif dan AI
Seiring dengan lonjakan pendapatan, Apple menghadapi tantangan besar dari kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh pemerintah. Cook mengungkapkan bahwa dampak tarif tersebut telah menambah beban biaya operasional perusahaan secara signifikan.
Kebijakan tersebut diperkirakan akan mengakibatkan tambahan biaya sebesar US$800 juta untuk kuartal Juni, dan dapat meningkat menjadi US$1,1 miliar untuk kuartal berikutnya. Hal ini menambah kompleksitas dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Apple juga berupaya mengalihkan sebagian produksinya dari Tiongkok ke negara-negara lain untuk mengurangi risiko yang timbul akibat tarif. Produksi iPhone untuk pasar AS kini lebih banyak dilakukan di India, sementara produk seperti Mac dan Apple Watch lebih banyak diproduksi di Vietnam.
Namun, ketidakpastian terkait kebijakan tarif masih tetap menghantui perusahaan, terutama di pasar Amerika Serikat yang menunjukkan pertumbuhan. Meskipun Apple dapat menerima beberapa pengecualian, potensi pergeseran kebijakan di masa mendatang tetap menjadi perhatian.
Ketertinggalan Apple dalam Integrasi AI
Di tengah kemajuan penawaran produk dari pesaing, Apple dihadapkan pada tantangan untuk mempercepat integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam produknya. Meski beberapa raksasa teknologi seperti Microsoft dan Nvidia melesat, saham Apple justru melemah sepanjang 2025, menciptakan pertanyaan di kalangan investor.
Investor merasa bahwa Apple telah tertinggal dalam upayanya untuk menyematkan teknologi AI dalam tawaran produknya. Perusahaan bahkan harus menunda peluncuran versi baru asisten virtual Siri yang diharapkan dapat membawa inovasi.
Dalam tanggapannya, Cook menyatakan bahwa Apple sedang melakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki posisi mereka di pasar AI. Ia menyatakan bahwa Apple akan terus mengutamakan penyederhanaan teknologi canggih agar dapat digunakan oleh semua orang, dan itu menjadi inti dari strategi AI perusahaan.
Dengan selera konsumen yang berubah, kesuksesan Apple di masa depan mungkin akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dan menjawab tantangan dalam dunia kecerdasan buatan.