Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang sangat serius dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penyakit ini terjadi ketika terdapat pertumbuhan sel-sel abnormal dalam organ paru-paru yang berakibat pada penurunan fungsi pernapasan. Di Indonesia, kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi, menempati urutan ketiga berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020 setelah kanker payudara.
Dalam diskusinya, seorang dokter spesialis bedah torak dan kardiovaskular, Prof. Dato’ Dr. Basheer Ahamed Bin Abdul Kareem, mengungkapkan bahwa faktor utama yang memicu kanker paru-paru bukan hanya kebiasaan merokok. Banyak individu yang tidak merokok juga dapat mengalami kondisi ini, yang menunjukkan bahwa penyebab kanker paru-paru lebih kompleks daripada sekadar kebiasaan merokok.
Menurut Dato’ Dr. Basheer, persentase penyebab kanker paru-paru yang tidak terkait dengan merokok mencapai 85-90%. Dengan angka ini, jelas bahwa faktor-faktor lain turut memainkan peran penting. Penyakit ini dikenal dengan perkembangan yang cepat, penyebaran yang luas, dan tahapan pengobatannya yang cukup sulit. Di samping merokok, faktor lain yang berkontribusi adalah paparan polusi udara, riwayat keluarga dengan penyakit kanker paru, serta lingkungan yang terpapar zat-zat karsinogen beracun.
Beberapa karsinogen yang sering ditemukan termasuk asbes, hidrokarbon polisiklik aromatik, arsen anorganik, serta sejumlah zat berbahaya lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kualitas udara dan lingkungan tempat tinggal agar tidak mencemari kesehatan. Sayangnya, banyak pasien kanker paru-paru baru terdiagnosis pada stadium lanjut, di mana peluang kesembuhan semakin kecil. Untuk itu, melakukan skrining secara rutin bagi mereka yang memiliki faktor risiko sangat dianjurkan, karena dapat meningkatkan kemungkinan untuk sembuh.
Gejala Kanker Paru-Paru
Gejala kanker paru-paru sering kali tidak terlihat pada tahap awal, membuat banyak penderita tidak menyadari kondisinya. Ia bisa saja salah dikenali sebagai infeksi saluran napas biasa. Beberapa gejala yang sering dilaporkan antara lain batuk yang berkepanjangan, batuk disertai darah, rasa nyeri pada dada, merasa lemas, penurunan berat badan yang signifikan, serta sering mengalami infeksi paru-paru.
Dengan memahami gejala awal kanker paru-paru, diharapkan masyarakat lebih waspada dan proaktif dalam memeriksakan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau terpapar faktor risiko lainnya. Kesadaran akan pentingnya kesehatan paru-paru dan penghindaran dari paparan zat berbahaya adalah langkah penting dalam mencegah penyakit ini.
Bagaimanapun juga, kesehatan paru-paru adalah aspek krusial dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Memperhatikan pola hidup sehat, menghindari polusi, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah-langkah penting yang harus diambil untuk menjaga fungsi paru-paru kita dan mencegah terjadinya kanker paru-paru.