www.lensautama.id – PT Pertamina (Persero) telah memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Salah satu langkah nyata dari komitmen ini terlihat melalui pemanfaatan energi gas dalam sektor kesehatan, seperti yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin di Bandung.
RSUP Hasan Sadikin, yang menjadi rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat, kini telah beralih menggunakan gas sebagai sumber energi untuk berbagai kebutuhan operasional. Langkah ini tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga berdampak pada pengurangan emisi karbon, yang penting untuk lingkungan setempat.
Dengan pemanfaatan gas, rumah sakit ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak dan dapat mengoptimalkan biaya operasional dalam jangka panjang. Penggunaan gas juga menghasilkan dampak positif bagi kualitas udara di sekitar rumah sakit, yang sangat penting bagi pasien dan tenaga medis.
Dalam konteks ini, Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, memberikan apresiasi kepada RSUP Hasan Sadikin. Ia menyatakan bahwa peralihan dari solar ke gas merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat menjadikan rumah sakit ini sebagai pionir dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
Iriawan pun mendorong pengelola rumah sakit lainnya di Indonesia untuk mengikuti langkah tersebut. Ia berharap banyak rumah sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan dan provinsi lainnya juga mau beralih ke sumber energi bersih.
Peralihan Energi Gas di RSUP Hasan Sadikin
Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan alasan di balik keputusan untuk beralih ke gas yang disuplai langsung oleh Pertamina. Menurutnya, RSUP Hasan Sadikin memerlukan sumber energi yang selain ramah lingkungan juga handal dan efisien, mendukung operasional rumah sakit yang beroperasi selama 24 jam.
Produk gaslink dari PT Pertamina Gas Negara TBK (PGN) akan digunakan dalam kebutuhan operasional dapur dan boiler. Rachim menjelaskan bahwa boiler sangat penting untuk unit perawatan intensif (ICU) sehingga penggantian energi ini sangat dibutuhkan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penggunaan gas dari Pertamina dapat menghemat biaya operasional RS hingga Rp 3 miliar per tahun. Dengan nominal tersebut, rumah sakit dapat menggunakan dana untuk membeli alat kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh pasien.
dr. Rachim menyatakan bahwa pengeluaran untuk solar mencapai Rp 8 miliar per tahun, sedangkan dengan gas hanya sekitar Rp 5 miliar. Dengan penghematan tersebut, rumah sakit dapat memperoleh perlengkapan medis seperti ventilator dalam jumlah yang lebih banyak.
Dengan harapan adanya kolaborasi yang baik antara RSUP Hasan Sadikin dan Pertamina Group, ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan energi agar pelayanan kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan.
Dampak Lingkungan dari Peralihan Energi
Inisiatif beralih ke gas ini tidak hanya menghadirkan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Pertamina beranggapan bahwa kolaborasi antar pemerintah, BUMN, dan sektor pelayanan publik menjadi pondasi penting dalam transisi energi nasional. Inisiatif RSUP Hasan Sadikin diharapkan bisa menjadi model yang dapat diadopsi oleh rumah sakit lain di seluruh Indonesia.
Dengan perhatian terhadap isu lingkungan, langkah ini menciptakan kesadaran yang lebih besar mengenai pentingnya beralih ke energi yang lebih bersih. Kesadaran ini akan membuka peluang bagi lebih banyak institusi untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.
Penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan memberikan dampak positif lebih luas, tidak hanya untuk operasional rumah sakit tetapi juga untuk kesehatan masyarakat secara umum. Kualitas udara yang lebih baik tentu berkontribusi pada kesehatan pasien dan tenaga medis.
Dengan langkah ini, RSUP Hasan Sadikin berkomitmen untuk terus berinovasi dan berupaya menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat, seraya menjaga lingkungan hidup agar tetap aman dan sehat.
Pandangan Masa Depan Energi dan Kesehatan
Melihat ke depan, apabila lebih banyak rumah sakit beralih menuju penggunaan energi bersih, dampaknya akan sangat signifikan bagi kesehatan masyarakat. Kolaborasi yang terjalin antara berbagai institusi akan memfasilitasi pertukaran teknologi dan pengetahuan untuk perbaikan berkelanjutan.
Kesadaran akan pentingnya inovasi dalam penggunaan energi di sektor kesehatan semakin meningkat. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, rumah sakit bisa menjaga efisiensi tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.
Peralihan ini menjadi salah satu langkah cerdas yang menunjukkan bahwa sektor kesehatan tidak hanya berfokus pada penyembuhan, tetapi juga mengedepankan aspek keberlanjutan. Energi bersih akan menjadi pilar penting dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Selanjutnya, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif kolaboratif, baik dari sisi pemerintah maupun swasta, untuk mendukung pengembangan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Ini merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Akhirnya, pencapaian tujuan bersama di bidang energi dan kesehatan akan bergantung pada kerja sama yang kuat antar berbagai pihak. Dengan demikian, harapan akan lingkungan yang lebih baik serta kesehatan masyarakat yang terjaga bisa terwujud.