Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) baru-baru ini memperkenalkan Indeks Perkembangan Anak Usia Dini (ECDI) pada tanggal 14 Mei 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan data yang faktual dan terukur, yang diharapkan dapat menjadi pijakan dalam pemantauan dan pembuatan kebijakan untuk anak-anak usia dini di Indonesia.
Peluncuran ECDI merupakan hasil kerja sama antara beberapa lembaga pemerintah dan juga didukung oleh organisasi internasional. Kehadiran indeks ini menjadi sangat penting, terutama karena rentang usia 1 hingga 5 tahun adalah saat yang krusial dalam membangun pondasi kemampuan dan karakter anak. Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Menteri PPN/Bappenas, hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap perkembangan anak sejak dini.
“Indeks ini penting untuk mengetahui posisi kita saat ini dan untuk merumuskan arah kebijakan ke depan,” ungkapnya di Jakarta. Dengan adanya ECDI, diharapkan akan ada alat ukur yang dapat memberikan gambaran jelas mengenai perkembangan anak di seluruh tanah air.
Edukasi dan kesehatan merupakan dua pilar utama dalam pembangunan bangsa, dan indeks ini dirancang untuk menjadi bagian dari strategi nasional. Dalam pengembangannya, ECDI melibatkan beragam pihak, mulai dari kementerian hingga akademisi, agar dapat memiliki metodologi yang solid dan efektif. Ini bukan sekadar angka, tetapi sebuah kerangka kerja untuk evaluasi yang lebih baik dan pertukaran informasi antara berbagai pihak.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas menjelaskan bahwa ECDI bukan hanya alat ukur, tetapi juga menjadi bagian penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk 2025-2029. Selain mendukung kebijakan sektor pendidikan dan kesehatan, ECDI juga berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait pengembangan anak.
Dengan demikian, ECDI diharapkan akan membantu pemerintah dalam mengevaluasi efektivitas program intervensi yang ada. Indeks ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada kebijakan yang ada, agar lebih komprehensif dan terukur. Tujuannya jelas: memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan pondasi yang kuat untuk masa depannya.
Ke depan, implementasi dari ECDI tidak hanya akan memberikan data tentang perkembangan anak, tetapi juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek ini. Dalam prosesnya, data yang diperoleh bisa membantu dalam merancang program-program yang lebih relevan dan efektif di lapangan. Hasil dari pemantauan ini tentu bisa dijadikan bahan evaluasi untuk menentukan langkah strategis yang sesuai dalam memperbaiki dan mengoptimalkan intervensi kepada anak masa depan.