Jakarta – Elon Musk baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan mengenai masa depan kehidupan di Bumi, yang dihubungkan dengan ambisinya untuk menjelajahi dan mengkolonisasi Planet Mars. Dia percaya bahwa umat manusia perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang dapat mengancam keberlangsungan hidup di planet kita.
Musk menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh Matahari, yang terus menerus mengalami peningkatan suhu dan kecerahan. Prognosisnya menunjukkan bahwa ratusan juta tahun ke depan, energi Matahari dapat menyebabkan lautan di Bumi mendidih, yang berpotensi memusnahkan semua bentuk kehidupan. Ini adalah ancaman yang harus dihadapi serius.
Selain itu, estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sekitar 5 miliar tahun ke depan, Matahari akan memasuki tahap akhir siklus hidupnya dan berpotensi menelan planet Bumi. Meskipun waktu ini terkesan sangat jauh, Musk merasa penting untuk mulai memikirkan langkah-langkah antisipatif sejak sekarang.
“Pada akhirnya, seluruh kehidupan di Bumi akan terancam oleh Matahari,” ungkap Musk dalam sebuah wawancara. “Matahari cenderung mengembang, dan pada titik tertentu, kita perlu bertransisi menjadi peradaban antarplanet,” tambahnya.
Dalam pandangannya, kita memiliki waktu sekitar 450 juta tahun sebelum Bumi menjadi tidak bisa dihuni karena peningkatan suhu yang ekstrem. Ini membuka peluang untuk inovasi besar dalam eksplorasi luar angkasa, terutama melalui proyek SpaceX yang dikembangkan oleh Musk, untuk menciptakan pemukiman di Mars yang berkelanjutan.
Starship, sebagai roket yang paling ambisius dan kuat yang pernah dibuat, telah melakukan beberapa uji coba dengan hasil yang bervariasi. Hingga saat ini, Starship telah terbang sebanyak delapan kali. Dua misi uji coba terbaru yang dilaksanakan pada awal 2025 menunjukkan kemajuan yang memuaskan, meskipun juga diwarnai dengan beberapa tantangan teknis.
Pendorong tahap pertama roket, Super Heavy, berfungsi dengan baik, sementara tahap atas mengalami kegagalan setelah terbang selama kurang dari sepuluh menit. Meski begitu, tim SpaceX tetap optimis dan tengah mempersiapkan peluncuran serta pengembangan lebih lanjut dari Starship.
Musk tidak hanya berbicara tentang tantangan yang dihadapi, tetapi juga tentang visi jangka panjang untuk membuat Mars dapat dihuni. Dengan keahlian teknis yang sedang dikembangkan, dia percaya bahwa mungkin ada harapan untuk membangun koloni manusia di planet merah tersebut, menjadikannya sebagai cadangan bagi manusia di masa depan jika Bumi menghadapi ancaman serius.
Dengan perkembangan pesat dalam teknologi luar angkasa, peluang untuk menggapai mimpi ini tidak semata-mata menjadi angan belaka. Transformasi yang dibutuhkan untuk memperkuat keberadaan manusia di luar Bumi memerlukan kombinasi inovasi dan kolaborasi dari seluruh komunitas ilmiah dan industri. Terlepas dari semua tantangan, optimisme Musk dan timnya mendorong banyak orang untuk berfokus pada langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat peradaban manusia tidak hanya bertahan di Bumi, tetapi juga di luar angkasa.