www.lensautama.id – Jakarta, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berkomitmen untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan di tanah air. Hingga pertengahan tahun 2025, nilai portofolio pembiayaan hijau BNI mencatat angka yang signifikan, yaitu mencapai Rp13,37 triliun atau sekitar 18,19% dari total portofolio kredit hijau yang ada. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bank terus berupaya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau dalam setiap operasionalnya.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan dalam pembiayaan hijau ini terjadi berkat ekspansi BNI pada berbagai proyek energi bersih. Proyek semacam ini mencakup penggunaan energi terbarukan seperti solar, angin, air, dan juga pemanfaatan biogas untuk mendukung keberlanjutan energi di Indonesia.
BNI berkomitmen untuk mengurangi pembiayaan terhadap sektor yang memiliki dampak tinggi terhadap emisi karbon, seperti migas dan batubara. Di sisi lain, bank ini juga terus meningkatkan pembiayaan untuk proyek energi terbarukan, sejalan dengan strategi berkelanjutan BNI dalam menjaga lingkungan dan mendukung pengembangan bisnis hijau.
Berdasarkan pandangan Okki, potensi pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan sangat menjanjikan. Ini sejalan dengan kebutuhan mendesak baik di tingkat global maupun nasional untuk memanfaatkan energi yang lebih bersih dan efisien.
Dukungan dari kebijakan pemerintah seperti peta jalan Net Zero Emission 2060 serta regulasi taksonomi hijau dari Otoritas Jasa Keuangan menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan ini. BNI juga mencermati kebutuhan yang meningkat dari para pelaku usaha, baik korporasi maupun UMKM, untuk mendapatkan pembiayaan dengan kriteria ramah lingkungan.
Dalam upaya mendorong pemanfaatan energi hijau secara lebih luas, BNI bertindak sebagai katalis. Langkah ini diaplikasikan melalui berbagai instrumen pendanaan, misalnya, penerbitan obligasi hijau, serta penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh tahapan proses pembiayaan.
Selain itu, untuk memastikan ketahanan terhadap perubahan iklim, BNI telah melaksanakan uji ketahanan risiko iklim pada 50% dari portofolio kreditnya tahun lalu. Rencananya, langkah ini akan diperluas hingga mencakup 100% portofolio kredit pada tahun berikutnya.
Inisiatif ini merupakan bentuk perhatian BNI dalam menghadapi risiko terkait perubahan iklim, dan sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional dalam era yang semakin berfokus pada prinsip keberlanjutan. Berbagai langkah strategis yang diambil oleh BNI ini menunjukkan komitmennya untuk memfasilitasi transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Mendorong Pertumbuhan Energi Terbarukan Melalui Pembiayaan Hijau
Pembiayaan hijau yang dilakukan oleh BNI tidak hanya sekadar tanggung jawab sosial tetapi juga merupakan strategi bisnis yang bijaksana. Dengan mengalihkan portofolio kredit ke sektor-sektor yang lebih ramah lingkungan, BNI berupaya untuk mengurangi risiko yang berkaitan dengan perubahan iklim dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Implementasi proyek energi bersih seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin menjadi target utama dalam rencana pertumbuhan pembiayaan hijau BNI. Dengan cara ini, BNI ingin menunjang perkembangan teknologi energi terbarukan yang lebih efisien dan efektif.
Okki menjelaskan bahwa keberhasilan dalam pembiayaan hijau tersebut tidak terlepas dari dukungan peraturan pemerintah yang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan energi terbarukan. Ini semakin menunjukkan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mencapai tujuan keberlanjutan nasional.
Selain itu, BNI juga aktif mencari peluang kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, baik dalam bentuk kemitraan strategis maupun pengembangan produk inovatif yang mendukung keberlanjutan. Ini bertujuan untuk memperluas dampak positif dari pembiayaan hijau.
Bank ini juga melakukan sosialisasi kepada para nasabah dan pelaku usaha mengenai pentingnya pembiayaan yang ramah lingkungan. Melalui berbagai program edukasi, BNI berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transisi ke energi bersih.
Strategi BNI dalam Mengelola Risiko Perubahan Iklim
Dalam rangka mengelola risiko perubahan iklim, BNI menerapkan berbagai metode untuk memantau dan mengevaluasi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Ini termasuk analisis dan modeling yang bertujuan untuk memahami bagaimana risiko ini dapat mempengaruhi portofolio mereka di masa depan.
Berdasarkan hasil uji ketahanan yang telah dilakukan, BNI memiliki strategi mitigasi yang jelas untuk menghadapi skenario risiko iklim. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang eksposur ini, bank dapat merumuskan produk-produk pembiayaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan.
Okki juga menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil BNI bukan hanya sekadar untuk mematuhi regulasi, tetapi juga sebagai bagian dari prinsip tanggung jawab sosial perusahaan. BNI berkomitmen untuk menciptakan proses bisnis yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Ketahanan iklim yang ditingkatkan tidak hanya akan menguntungkan BNI dan nasabahnya, tetapi juga akan membantu memperkuat daya saing ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan misi BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
BNI juga terus mengevaluasi dan memperbaharui kebijakan serta strategi dalam menghadapi dinamika perubahan iklim yang terus berkembang. Dengan pendekatan yang adaptif, BNI berusaha untuk tetap relevan dan siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Peran BNI dalam Mewujudkan Ekonomi Hijau di Indonesia
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, peran BNI dalam mendukung transisi energi hijau menjadi semakin relevan. Keberhasilan bank dalam pembiayaan proyek energi terbarukan akan menjadi contoh bagi lembaga keuangan lainnya untuk mengikuti jejaknya.
BNI mengajak semua stakeholder untuk terlibat dalam inisiatif ini, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat umum. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menciptakan dampak yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.
Dari segi regulasi, BNI akan terus berkomitmen untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku serta berkoordinasi secara aktif dengan instansi pemerintah terkait. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa berbagai strategi dan program yang diadopsi selaras dengan visi dan misi nasional akan pembangunan berkelanjutan.
Bersama dengan lembaga keuangan lainnya, BNI juga terus berupaya untuk menciptakan inovasi baru dalam produk pembiayaan yang tidak hanya memberi manfaat finansial, tetapi juga dampak positif bagi lingkungan. Ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk mencapai target-target keberlanjutan yang ditetapkan.
Dengan komitmen dan langkah-langkah strategis ini, BNI menunjukkan bahwa mereka siap untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi BNI, tetapi juga bagi masyarakat luas dan lingkungan secara keseluruhan.