www.lensautama.id – Tas Birkin yang terkenal kini kembali menjadi sorotan setelah berhasil terjual dalam lelang dengan harga yang sangat fantastis. Salah satu yang paling istimewa adalah model orisinal milik mendiang aktris dan penyanyi Jane Birkin, yang terjual seharga US$10 juta, setara dengan Rp162 miliar. Hal ini menandakan posisi tas ini bukan hanya sebagai barang mode, tetapi juga sebagai objek seni yang berharga.
Acara lelang tersebut berlangsung di Paris dan dikelola oleh balai lelang terkemuka. Tas legendaris ini menjadi yang termahal di dunia, menandai sebuah tonggak baru dalam industri barang mewah.
Desain tas ini berasal dari perjalanan Jane Birkin pada tahun 1984. Saat berada di pesawat, ia mengungkapkan kebutuhan akan tas yang lebih fungsional untuk kehidupan sehari-harinya, yang memicu ide pembuatan tas Birkin yang ikonis ini.
Sejarah Tas Birkin yang Menjadi Ikon Mode Global
Sejarah tas Birkin dimulai dengan sebuah perjalanan yang tak terduga di pesawat. Jane Birkin, seorang wanita yang terkenal akan gaya dan keanggunan, mengeluhkan kurangnya tas praktis yang mampu menampung semua kebutuhan sehari-harinya.
Melalui dialog kreatif dengan desainer Jean-Louis Dumas, ide tersebut diwujudkan menjadi sebuah prototipe yang sekarang dikenal luas. Desainnya yang unik dan fungsional menjadikannya favorit di kalangan para pencinta mode.
Setiap tas Birkin membawa cerita dan keunikan tersendiri, dan yang satu ini memiliki nilai historis yang sangat kuat. Mulai dari pembuatan, keinginan, hingga ekspresi seni yang ditunjukkan, semuanya mencerminkan perjalanan hidup Jane Birkin.
Prototipe yang Memukau dan Spesifikasi Unik
Produsen juga menghadirkan elemen yang membuat tas Birkin ini benar-benar spesial. Tidak hanya sekedar ukuran, tas ini adalah kombinasi dari berbagai karakteristik yang menjadikannya stand out.
Dia memiliki ukuran tinggi yang setara dengan Birkin 40 dan lebar seperti Birkin 35, tetapi dengan tambahan tali selempang yang tidak terdapat dalam produk massal. Fitur ini memberikan kepraktisan sekaligus kesan eksklusif.
Di bagian depan tas tertera cap inisial “J.B.” milik Jane, yang memberikan nilai lebih dan menambah daya tarik bagi kolektor. Hal ini menjadikan tas bukan hanya sekedar aksesori, tetapi juga sebuah karya seni yang memiliki makna mendalam.
Kisah Tas yang Mengandung Kenangan dan Emosi
Dalam perjalanan hidupnya, tas ini juga menjadi bagian dari upaya amal. Pada tahun 1994, Jane Birkin menyumbangkan tas tersebut untuk yayasan AIDS di Prancis. Ini menunjukkan bahwa tas tidak hanya sekedar barang mewah, tetapi juga dapat memperlihatkan kepedulian sosial.
Kolektor asal Paris, Catherine Benier, membeli tas ini pada tahun 2000 dan menyimpannya dengan penuh kasih sayang selama 25 tahun. Sebelum terjual, tas tersebut pernah dipamerkan di berbagai museum ternama, termasuk Victoria & Albert Museum di London.
Barang mewah ini juga masih menyimpan bekas stiker yang digunakan Jane untuk menghias tas tersebut. Stiker ini semua menambah nilai autentik dan tak tergantikan dari tas yang sudah menjadi bagian dari sejarah mode ini.