www.lensautama.id – Dalam acara LPS Financial Festival 2025 yang berlangsung di Medan, Chairul Tanjung, Chairman CT Corp, memberikan wawasan yang mendalam mengenai filosofi keuangan. Melalui pemaparan yang mengena, ia mengibaratkan uang seperti aliran air yang selalu mencari tempat terbaik untuk mengalir.
Dengan analogi ini, Chairul Tanjung menjelaskan bahwa uang akan bergerak menuju tempat yang menawarkan keuntungan lebih besar. Hal ini mencerminkan sifat dinamis dari finansial, di mana imbal hasil menjadi faktor penentu utama dalam arus investasi.
Chairul menjabarkan lebih lanjut bahwa bila imbal hasil dari instrumen keuangan seperti Surat Berharga Negara (SBN) lebih tinggi daripada suku bunga di negara lain, maka ini akan menarik arus investasi asing ke Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Bukan sekadar teori, Chairul menekankan bahwa pengaturan dan pengelolaan keuangan yang baik harus diperhatikan. Kondisi pasar yang fluktuatif dapat memengaruhi kestabilan ekonomi, sehingga penting untuk menjaga daya saing sistem keuangan suatu negara.
Dengan ketidakpastian yang ada, Chairul menekankan pentingnya investasi di sektor riil. Investasi jangka panjang dalam bentuk pembangunan pabrik atau hotel, misalnya, lebih diutamakan dibandingkan investasi yang mudah ditarik kapan saja.
Menurutnya, investasi berbasis riil menciptakan kestabilan dan kepastian bagi perekonomian. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko fluktuasi yang sering terjadi di sektor keuangan.
Peran Uang sebagai Alat Perekat Ekonomi
Uang bukan sekadar alat tukar, tetapi memiliki peran lebih besar dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Guna memahami lebih dalam, Chairul menggunakan analogi air yang mencari tempat terendah sebagai gambaran pergerakan uang.
Dalam pandangannya, pergerakan uang mencerminkan keinginan untuk mendapat imbal hasil yang lebih baik. Jika suatu negara mampu menawarkan imbal hasil yang tinggi dan kondisi yang stabil, peluang untuk menarik investasi yang lebih besar akan meningkat.
Chairul juga menyoroti pentingnya menjaga daya saing produk domestik agar tetap relevan di mata investor. Dengan demikian, adanya investasi dapat mempercepat pertumbuhan dan mendorong inovasi dalam sektor-sektor kunci.
Selanjutnya, chairul menginginkan agar pelaku ekonomi memahami dinamika ini dan menjadikan strategi keuangan yang efektif sebagai pilar utama dalam pengambilan keputusan investasi. Memahami pasar dan produk keuangan yang ada dapat membantu dalam mencapai tujuan finansial yang lebih baik.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Arus Investasi Asing
Investasi asing sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya imbal hasil, stabilitas politik, serta kredibilitas sistem keuangan suatu negara. Chairul menekankan pentingnya aspek keamanan dan kejelasan bagi investor.
Dalam konteks ini, infrastruktur yang baik serta kebijakan yang mendukung akan memberikan gambaran positif kepada calon investor. Keberadaan regulasi yang mendukung dan partisifasti masyarakat juga menjadi pendorong yang signifikan.
Melalui lingkungan yang kondusif, negara dapat menciptakan kepercayaan yang kuat di mata investor. Ini pada gilirannya akan mengurangi ketidakpastian dan membuat keputusan investasi menjadi lebih menarik.
Chairul juga tidak menampik bahwa tantangan tetap ada, dan negara harus siap untuk menjawabnya dengan kebijakan yang adaptif serta responsif terhadap perubahan global.
Menjaga Kestabilan Ekonomi Dalam Ketidakpastian
Kestabilan ekonomi merupakan kunci untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Chairul mendorong pelaku ekonomi untuk berinvestasi lebih banyak di sektor riil dibandingkan dengan sektor keuangan, untuk mengurangi dampak fluktuasi yang dapat mengganggu sistem.
Investasi sektor riil seperti pembangunan infrastruktur dan pengembangan industri dapat memberikan hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan investasi yang mudah dilepas. Hal ini penting untuk menciptakan lapangan kerja dan mendukung masyarakat.
Di akhir sesi, Chairul menegaskan bahwa kesuksesan bukan hanya tergantung pada teori, tetapi juga pada aksi nyata. Mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun ekonomi yang lebih baik menjadi bagian dari komitmen di era yang penuh tantangan ini.
Dengan demikian, penting untuk berpikir jangka panjang dan mandiri dalam merancang investasi. Hanya dengan demikian, perekonomian dapat bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian yang ada.