www.lensautama.id – Di awal pekan ini, pasar kripto mengalami penurunan yang signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Penjualan besar-besaran membawa dampak yang besar, dengan total lebih dari $500 juta terpaksa dijual dalam waktu singkat.
Situasi ini membuat harga bitcoin merosot sekitar 2% dan mencapai angka $115.255,70. Hal ini terjadi setelah cryptocurrency tersebut meraih rekor tertinggi baru di angka $124.496 hanya beberapa hari sebelumnya, menunjukkan volatilitas yang tinggi di pasar digital ini.
Ether juga tidak terhindar dari tren penurunan ini, dengan harga turun 4% menjadi $4.283,15 setelah mencapai mendekati rekor tertingginya di sekitar $4.800. Dampak tersebut semakin diperparah oleh data inflasi grosir yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga di masa mendatang.
Analisis Penurunan Pasar Kripto yang Mencolok
Aksi ambil untung yang dilakukan oleh sejumlah investor membuat gelombang likuidasi melanda pasar. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, penjualan dari 131.455 trader mencapai total sekitar $552,58 juta, sebuah angka yang mencolok dalam dunia kripto.
Angka likuidasi ini mencakup sekitar $123 juta dalam posisi long untuk bitcoin dan $178 juta untuk ether. Hal ini menunjukkan bagaimana trader yang terpaksa menjual aset mereka dengan kondisi pasar yang turun, menciptakan lingkaran setan baik bagi harga maupun kepercayaan investor.
Keberatan dan kebingungan investor semakin bertambah setelah Menteri Keuangan AS memberikan klarifikasi terkait cadangan bitcoin. Ia menyatakan bahwa cadangan tersebut akan dibatasi pada bitcoin yang diserahkan kepada pemerintah federal, sesuatu yang menambah warna gelap bagi ekspektasi pertumbuhan pasar yang sebelumnya optimis.
Pembaruan Terkini dalam Sentimen Pasar dan Kebijakan Ekonomi
Berita tidak menguntungkan ini datang saat investor tengah memantau simposium ekonomi tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Perhelatan ini dapat memberikan petunjuk penting mengenai kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral di sisa tahun ini.
Pada saat bersamaan, para pedagang juga menunggu dengan cemas data klaim pengangguran. Hasil dari data tersebut akan menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan oleh The Fed, serta memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi secara umum.
Ketidakpastian yang mengelilingi keputusan kebijakan moneter, terutama jika suku bunga tidak dapat dipangkas seperti yang diharapkan, semakin membebani pasar kripto. Banyak trader merasa terjebak antara optimisme jangka panjang terhadap adopsi kripto dan keprihatinan tentang potensi resesi yang mungkin diakibatkan oleh kebijakan fiskal yang ketat.
Persepsi Investor Terhadap Volatilitas Pasar Kripto
Tingkat volatilitas yang tinggi ini menjadi salah satu karakter utama dari pasar kripto. Meskipun ada adopsi yang semakin luas oleh institusi dan perusahaan, angka penjualan yang tinggi dan gelombang likuidasi menunjukkan bahwa banyak investor masih ragu tentang kelangsungan bullish yang berkelanjutan.
Setelah mengamati pergerakan harga selama beberapa minggu terakhir, banyak trader mulai menyesuaikan strategi mereka. Beberapa memilih untuk tetap berada di pinggir lapangan, menunggu momentum yang lebih stabil sebelum melakukan investasi lebih lanjut.
Di sisi lain, trader yang lebih berani tetap mencoba mencari peluang di tengah gejolak. Mereka melihat potensi untuk mendapatkan keuntungan di masa depan, meskipun harus bersiap dengan risiko yang besar.